KECERDASAN IMAM ABU HANIFAH

Kecerdasan Imam Abu Hanifah memang tak diragukan lagi, diriwayatkan Imam Abu Hanifah berhadapan dengan seorang atheis (komunis/tidak percaya adanya tuhan) tulen yang hidup di kota Baghdad, si atheis tersebut menanyakan tentang hal ihwal keberadaan Tuhan, dan imam abu hanifah tidak menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh si atheis tersebut, dialog tersebut menarik perhatian sebagian masyarakat Baghdad, ini mengingat kecerdasan imam Abu Hanifah yang tak tertanding saat itu, lalu setelah lama berdialog, org tersebut mengadakan perjanjian untuk mengadakan pertemuan dan melakukan dialog secara besar2xan di hadapan masyarakat di suatu wilayah yang sangat umum (baca alun-alun kota) dan pertemuan tersebut dimulai jam 9 pagi tepat. 

Setelah hari berlalu maka sang atheis tersebut telah siap pada pukul 9 tepat, dan ternyata imam Abu Hanifah belum juga datang, di tunggu tak muncul2x juga sang imam, kebetulan sang imam tinggal di seberang dari sungai Tigris yang membelah kota Baghdad, kira2x pukul 1 siang sang imam baru datang, si atheis tersebut berkata, "bagaimana engkau bisa dikatakan imam dan ahli agama serta panutan masyarakat sedangkan engkau janji tak tepat waktu, kemudian sang imam berkata : iya, aku minta ma'af tadi waktu aku mau menyebrang sungai tidak ada perahu yang tersedia untuk mengantarkanku ke tepi sana, setelah lama menunggu tiba2x aku lihat ada sekumpulan kayu yang mengapung di sungai terkena angin kencang dan kayu tersebut bergerak dan terus bergarak meneliung sampai menyatu menjadi sebuah perahu dan ada kain yang terapung di sungai tersebut juga berterbangan terkena angin tersebut dan menepel pada perahu tersebut kemudian menjadi layar dari perahu tersebut, setelah jadi maka aku menaikinya, oleh karena itu aku terlambat datang!. Berkatalah si atheis tersebut: "Tidak mungkin kayu tersebut terkena angin berubah menjadi perahu, begitu juga kainnya berubah menjadi layar, pastilah ada yang membuat perahu tersebut". Berkata sang imam : kalo perahu saja kamu yakin ada yang membuatnya, bagaimana dengan alam yang terbentang luas dan indah ini pastilah ada yang menciptakan dan mengkreasikannya. Dari sini si atheis itu faham dan menjadi sadar.

1 komentar: